Senin, 31 Agustus 2009

Bomb Atom Kota nagasaki dan Hiroshima

Tanggal 6 Agustus 1945 merupakan tonggak penting dalam
sejarah dunia. Dengan dijatuhkannya bom atom pertama,
ditandai akhir dari perang dunia kedua. Namun juga
sekaligus menandai dimulainya era baru sebagai awal
dari perlombaan senjata atom selama beberapa dekade,
yang menandai dimulainya era perang dingin. Sebelumnya
pada bulan Mei 1945, NAZI Jerman mengaku menyerah
kalah pada Sekutu. Eropa ibaratnya tinggal puing-puing
reruntuhan.

Akan tetapi perang di Pasifik, yang telah menelan
banyak korban jiwa dan harta benda, belum berakhir.
Amerika Serikat sudah pulih dari keterkejutan serangan
tiba-tiba Jepang terhadap Pearl Harbour. Negara adi
daya AS, ketika itu pelan-pelan tapi pasti, berhasil
menekan angkatan perang kaisar Jepang. Satu persatu
pulau dan negara yang sebelumnya dikuasai Jepang,
dapat direbut. Akan tetapi semangat perang tentara
Jepang seolah tidak bisa dipadamkan.

Persaingan antara AS dengan Rusia, untuk membuat bom
atom pertama, akhirnya dimenangkan oleh AS. Pada bulan
Juli 1945, AS berhasil membuat sebuah bom Uranium dan
sebuah bom Plutonium. Bom atom pertama, yang
sebetulnya akan digunakan menyerang Jerman, tetapi
tidak jadi digunakan karena Jerman takluk lebih cepat.
Kini bom atom pertama, hendak digunakan untuk memaksa
Jepang agar menyerah kalah. Terdapat banyak alasan
yang menjadikan kota pelabuhan Hiroshima sebagai
sasaran. Pertama, kota ini merupakan salah satu
pelabuhan militer Jepang terpenting. Kedua, kota
dengan penduduk 300.000 jiwa itu cukup besar dan
ketiga, kota pelabuhan tsb sejauh ini tetap utuh dari
serangan udara AS. Jadi Hiroshima merupakan kota ideal
untuk ujicoba bom atom pertama.

Tanggal 6 Agustus 1945 pada pukul 8.15 waktu setempat,
bom Uranium pertama seberat 4,5 ton, yang diberi nama
"Little Boy" dijatuhkan di Hiroshima dan meledak di
ketinggian sekitar 500 meter. Dalam sekejap, Hiroshima
berubah menjadi neraka. Dalam waktu beberapa detik,
semua makhluk hidup dan bangunan di pusat ledakan
musnah. Sekitar 100.000 orang tewas seketika. Sampai
tahun 1950, sedikitnya 200.000 orang lagi menyusul
tewas setelah mengalami penderitaan yang mengerikan,
sebagai dampak radiasi atom.

Dipandang dari sudut militer, misi "Little Boy" itu
sukses. Walaupun begitu, tiga hari kemudian AS kembali
merencanakan untuk menjatuhkan bom Plutonium pertama,
yang diberi nama Fat Man di kota Fukuoka. Nemun karena
kota Fukuoka diselimuti awan tebal, kota Nagasaki
dijadikan sasaran alternatif. Dampaknya sama
mengerikannya. Sekitar 75.000 orang dari 250.000 warga
kota Nagasaki, tewas seketika. 75 ribu lainnya
menyusul tewas kemudian. Hingga kini, masih banyak
korban bom atom yang disebut Hibakhusa, masih hidup
dalam penderitaan panjang.

Jepang baru menyerah setelah Uni Sovyet juga
menyatakan perang. Perang dunia kedua berakhir. Tetapi
apakah serangan bom atom itu legal atau kejahatan
terhadap kemanusiaan? Tidak ada lagi yang
mempersoalkan. Yang tersisa hingga kini tinggal
ingatan kolektif menyangkut dampak mengerikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar